5 Sektor Industri di Bali yang Sustainable setelah Pandemi!
Situasi Ekonomi Bali 2022
Melansir data dari Bank Indonesia, perekonomian Bali di tahun 2022 mengalami perbaikan sejak pandemi melanda. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal I dan II yang menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya, yakni 1.45% dan 3.04% (yoy). Perbaikan perekonomian Bali didukung oleh penyelenggaraan event berskala nasional dan internasional yang diadakan di provinsi tersebut sehingga terdapat peningkatan konsumsi dan investasi. Selain itu, relaksasi kebijakan pemerintah terkait PPKM, PPDN, dan PPLN turut membantu pertumbuhan ekonomi Bali di masa pemulihan ini. Terlepas dari isu resesi dunia terutama di tahun 2023, pebisnis masih dapat memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi Bali. Berikut 7 sektor industri di Bali yang dapat Anda pertimbangkan!
Macam-macam Industri di Bali yang Menguntungkan
1. Barang Kebutuhan Pokok
Perkiraan pakar ekonomi mengenai resesi global tahun 2023 serta inflasi dunia yang sedang tinggi mendekati penghujung tahun 2022 ini menyebabkan harga barang kebutuhan pokok yang dikenal dengan sembako mengalami kenaikan akibat inflasi. Namun, ajaibnya sektor usaha ini tetap bertumbuh bahkan selama pandemi melanda di Indonesia. Ketika pandemi mulai menerjang di tahun 2020, barang-barang kebutuhan pokok malah mengalami peningkatan penjualan terutama untuk penjualan secara online. Selain faktor kebutuhan primer, peningkatan ini juga disebabkan oleh adanya kebijakan PPKM yang membatasi mobilitas masyarakat sehingga sebagian besar mengandalkan platform online untuk membeli barang kebutuhan mereka.
2. Food and Beverages
Makan dan minum adalah kebutuhan primer manusia. Kendati demikian, jenis makanan yang dijual serta harga yang diberikan juga perlu diperhatikan sebab di masa krisis orang-orang dengan ekonomi menengah sampai menengah bawah yang paling terdampak cenderung mencari alternatif termurah untuk berhemat. Sektor industri ini juga termasuk 5 industri yang membaik di tahun 2022.
3. Jasa Pendidikan dan Pelatihan
Krisis ekonomi akibat pandemik menyebabkan orang-orang terkena PHK massal. Isu pengangguran sejak lama juga telah menjadi masalah yang belum kunjung terselesaikan. Sejatinya Indonesia tidak kekurangan lapangan pekerjaan, tetapi kekurangan orang yang memenuhi kriteria yang diharapkan perusahaan. Melihat hal tersebut, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kemampuan dirinya agar dapat bersaing di pasar kerja. Selama pandemi, bermunculan kursus-kursus digital yang berkembang pesat. Hal ini menandakan kebutuhan akan pendidikan dan pelatihan meningkat sejak pandemi. Peningkatan kebutuhan tersebut juga didukung oleh hasil survey yang dilakukan oleh Databoks yang menunjukkan 37.5% perusahaan di sektor pendidikan beroperasi kembali.
4. Kebutuhan Rumah Tangga dan Elektronik
Sistem kerja yang berubah menjadi WFH (Work from Home) dan WFA (Work from Anywhere) menyebabkan para pekerja lebih sering berada di rumah. Adaptasi sistem kerja ini berujung pada peningkatan kebutuhan elektronik seperti gadget, perangkat komputer, earphone, powerbank, dan lainnya.
5. Produk Kebersihan dan Kesehatan
Sekalipun masyarakat Indonesia sudah kembali ke kehidupan ‘normal’, kesadaran akan kesehatan semakin terbentuk akibat pandemi ini. Ditambah lagi bermunculan virus-virus lain yang meskipun tidak seramai Covid-19, tetapi dapat menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Karenanya, produk-produk kesehatan tetap berada dalam kebutuhan wajib dan termasuk sektor yang bertahan baik saat pandemi maupun endemi.
Anda mungkin tertarik Konsekuensi Krisis Eropa Pada Financial Report di Indonesia
2 Tips Jitu Menghadapi Persaingan Bisnis setelah Pandemi: Digitalisasi Bisnis
Mengintegrasikan teknologi digital ke dalam sistem bisnis dan membuka toko online dapat menjadi solusi untuk menghadapi kompetitor. Berikut adalah 2 tips jitu dalam menghadapi persaingan bisnis menggunakan ERZAP setelah pandemi!
1. Mengintegrasikan IT dalam sistem bisnis
Integrasi IT dalam bisnis dapat dilakukan dengan menggunakan software ERP agar manajemen bisnis menjadi lebih cepat dan mudah. Software ERP seperti ERZAP menghubungkan berbagai departemen bisnis sehingga pemilik bisnis dapat menghemat waktu dan tenaga dalam melakukan kontrol dan pengawasan sekalipun memiliki gudang dan outlet yang berbeda.
2. Membuka toko online
Penjualan online cenderung lebih hemat bagi pengusaha yang baru merintis sebab dapat menghemat biaya untuk sewa toko fisik. Namun bagi yang telah memiliki toko fisik sebelumnya, toko online dapat membantu meningkatkan awareness yang berujung pada peningkatan penjualan karena dapat menjangkau lebih banyak konsumen. Namun sama seperti penjualan offline, diperlukan manajemen bisnis yang baik dalam mengelola toko di setiap platform e-commerce yang digunakan. Perlu juga mempermudah konsumen dalam mencari produk Anda. ERZAP menyediakan katalog gratis yang dapat mempermudah konsumen dalam pencarian produk secara online. Selain katalog, ERZAP juga memungkinkan sinkronisasi antar marketplace sehingga informasi antar platform e-commerce yang Anda gunakan dapat saling terhubung. Memahami beragam kebutuhan pebisnis tersebut, ERZAP memiliki OLZAP untuk membantu Anda mengatur informasi produk serta mengetahui pencairan dana melalui satu sistem agar pemilik bisnis tidak perlu mengecek platform-platform tersebut satu per satu. Lebih efisien dan efektif bukam?
Ayo berlangganan ERZAP sekarang demi wujudkan manajemen bisnis yang lebih baik!
Free Trial 14 Hari tanpa Kartu Kredit