Pengelolaan & Pembelian Aset pada ERZAP
INTRO
Setiap perusahaan pasti memiliki aktiva untuk kegiatan operasi, pembiayaan, ataupun untuk investasi. Tanpa aktiva, sebuah perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan-kegiatannya tersebut. Pada dasarnya, aktiva atau sering disebut sebagai aset merupakan seluruh kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan tertentu, dan kekayaan itulah yang nantinya akan digunakan oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan operasi bisnisnya.
Apa itu Aset dalam Ilmu Akunting ??
Aset adalah semua kekayaan yang dimiliki oleh seseorang atau perusahaan, baik berwujud maupun tidak berwujud yang berharga atau bernilai yang akan mendatangkan manfaat bagi seseorang atau perusahaan tersebut.
Apa Saja yang Termasuk ke Dalam Aset ??
Berdasarkan jenis-jenisnya, Aset secara garis besar dikelompokan menjadi dua yaitu Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar.
Aset Lancar
Aset Lancar adalah Aset yang paling cepat untuk dikonversi/diubah menjadi uang tunai atau kas, dan aset lancar ini memiliki siklus/perputaran dan masa manfaat yang relative singkat, yaitu satu tahun. Aktiva ini bukan berarti hanya bermanfaat dalam satu tahun saja, tapi karena perputaran yang sangat cepat maka aset yang sebelumnya mudah sekali untuk habis, dan akan tergantikan dengan aset lainnya, begitu seterusnya hingga pada akhir tahun harus ada tutup buku. Contoh yang termasuk dalam aset lancar diantaranya adalah sebagai berikut :
- Kas
- Investasi Jangka Pendek
- Piutang Usaha
- Wesel tagih
- Persediaan
- Perlengkapan
- Beban dibayar di muka
- dan lain-lainnya.
Aset Tidak Lancar
Aset Tidak Lancar merupakan Aset dengan siklus dan masa manfaat yang cukup lama, yang pasti lebih dari satu tahun. Aset ini terbagi menjadi tiga, yaitu Aset tetap, Aset tidak berwujud, dan Investasi Jangka Panjang.
Investasi Jangka Panjang, Aset ini meliputi semua investasi jangka panjang yang sebelumnya atau sekarang telah dilakukan oleh perusahaan. Misalnya perusahaan A berinvestasi di perusahaan B, maka nantinya perusahaan A harus mencatat Aset yang berupa investasi di dalam neraca.
Aset Tetap, adalah Aset yang berwujud secara fisik dan digunakan serta dimanfaatkan untuk kegiatan produksi barang dan atau jasa oleh perusahaan secara terus menerus. Perusahaan memiliki aktiva ini bukan bertujuan untuk dijual kembali, namun hanya untuk produksi saja, dan aktiva ini hanya akan dijual ketika aktiva tersebut dinilai kurang bermanfaat, habis manfaatnya, perlu diganti, rusak, dan sebagainya. Contoh aktiva yang termasuk dalam aktiva tetap adalah sebagai berikut:
- Tanah
- Bangunan
- Mesin
- Kendaraan
- Peralatan
Aset tak berwujud merupakan Aset yang tidak nampak namun memiliki nilai manfaat bagi perusahaan. Contoh Aset tak berwujud adalah sebagai berikut:
- Hak paten
- Hak cipta
- Hak guna bangunan
- Hak sewa
- Goodwill
- Dan lain-lain
Mengapa Mengelola Aset itu Penting ?
Aset merupakan bagian terpenting dari sebuah perusahaan yang harus dikelola dengan baik untuk mendapatkan manfaat bagi perusahaan, sekaligus mendorong tercapainya tujuan perusahaan. Manfaat mengelola Aset antara lain :
- Memonitor Penyusutan Aset
- Mempermudah Pembuatan Anggaran
- Menghindari Pembelian Berlebih
- Menciptakan Manajemen Risiko
- Meningkatkan Keamanan
PENGELOLAAN ASET PADA ERZAP
Pada update terbaru ini Erzap memiliki Fitur Modul Aset, dimana dengan fitur ini anda dapat mengelola Aset, terutama Aset Tetap, pada Usaha anda.
Dalam Tutorial Ini, kami akan menjelaskan tentang
I. Menginputkan Aset Tanpa Penyusutan
II. Menginputkan Aset dengan Penyusutan
III. Menginputkan Aset yang sudah Tersusut
E. Melihat Penyusutan Aset Pada Jurnal, Laporan Neraca, dan Laba Rugi
I. Melihat Penyusutan Aset Pada Jurnal
II. Melihat Penyusutan Aset Pada Laporan Neraca
III. Melihat Penyusutan Aset Pada Laporan Laba Rugi
A. Elemen Aset pada Erzap
Sebelum masuk ke tahap Pengelolaan Aset seperti Menginput Data dan sebagainya, Anda perlu mengetahui elemen-elemen Aset pada Erzap
Elemen-elemen berikut adalah :
1. Nilai Buku
Nilai Buku adalah nilai Rupiah dari tiap-tiap Aset yang anda miliki, Nilai ini dapat bersifat tetap atau berkurang seiring waktu karena penyusutan.
2. Penyusutan
Penyusutan adalah pengurangan Nilai Buku dari suatu Aset karena beberapa Aset seperti contoh mesin atau peralatan akan berkurang nilai guna dan efisiensinya seiring dengan waktu, yang juga akan mempengaruhi nilai jual dari Aset tersebut. Penyusutan sebuah Aset akan diinput secara otomatis setiap akhir bulan pada Sistem sesuai dengan perhitungan nilai susut perbulan dari Aset tersebut.
Metode Penyusutan yang digunakan pada Erzap saat ini adalah Garis Lurus, yaitu Nilai Beli Aset dibagi dengan Umur Aset.
Akun Aset adalah Akun yang akan menyimpan nilai dari tiap-tiap Aset yang anda miliki didalam Neraca. Contohnya seperti Aset Kendaraan, Aset Bangunan, Aset Tanah, Dll.
4. Akun Akumulasi Aset
Akun Akumulasi Aset adalah Akun yang menyimpan total nilai penyusutan yang sudah terakumulasi dari tiap-tiap Aset yang terdaftar pada Akun tersebut. Misal contoh Akun Akumulasi Aset Kendaraan akan menyimpan nilai total penyusutan dari Aset Kendaraan yang sudah terjadi.
5. Akun Beban Penyusutan
Akun Beban Penyusutan adalah Akun yang menyimpan nilai dari Penyusutan yang terjadi di setiap bulannya dan akan tampil pada Laporan Laba Rugi sebagai Beban.
B. Mengaktifkan Fitur Aset
Anda harus memiliki Hak Akses untuk menggunakan Fitur Aset, Bila pada Modul Akunting, Fitur Aset anda masih berwarna abu-abu seperti pada gambar diatas, itu menandakan bahwa anda tidak memiliki Akses untuk Fitur Aset
Berikut adalah langkah-langkah membuka Hak Akses untuk mengaktifkan Fitur Aset
1. Akses Administator > User > Tipe User
2. Klik Edit pada Tipe User yang anda gunakan pada Akun Erzap anda.
3. Akan tampil Daftar Fungsi, klik Daftar Fungsi Akunting
4. Centang pada bagian opsi-opsi Aset
5. Terakhir Simpan pengaturan hak akses dengan mengklik ikon Disket
6. Bila Pengaturan Hak Akses anda berhasil maka Fitur Aset akan Aktif dan dapat digunakan.
C. Menginputkan Data Aset
Agar dapat terdata pada Sistem, Aset harus diinputkan terlebih dahulu
Penginputan Data Aset menurut Penyusutannya dibagi menjadi 3 pada Erzap, yaitu : Aset tanpa Penyusutan, Aset dengan Penyusutan, Aset yang sudah Tersusut
I. Menginputkan Aset Tanpa Penyusutan
Aset tanpa Penyusutan adalah Aset yang tidak berkurang nilainya dan tidak memiliki umur. Contoh yang paling umum adalah Aset Tanah
Berikut adalah langkah-langkah menginputkan Aset tanpa Penyusutan pada Erzap
1. Akses Akunting > Aset > Aset Beli
2. Klik Buat Aset Beli
3. Akan muncul laman pengisian dengan kolom-kolom untuk menginputkan informasi Aset anda. pada Sifat Aset pastikan opsi Tanpa Penyusutan sudah dicentang
4. Inputkan No Faktur dan Tanggal Faktur.
5. Pilih Outlet dan Gudang letak Aset ditempatkan.
6. Pilih Kas yang gunakan untuk membeli Aset tersebut.
NOTE : Gunakan Modal Awal bila Aset sudah dibeli terlebih dahulu sebelum menggunakan Sistem, Tujuannya agar tidak mengurangi Saldo Kas saat ini.
7. Inputkan Akun Aset, bila anda belum memiliki Akun Aset, klik icon Plus
8. Inputkan Nama Akun Aset. Sebagai contoh, karena kami menginputkan Aset berupa Tanah maka Akun Aset yang kami buat adalah Aset Tanah
9. Inputkan Akun Aset yang sudah dibuat.
10. Selanjutnya pada Kolom Daftar Barang. Inputkan Nama Aset anda. Bila Data Aset belum terdaftar anda dapat mengklik tombol plus untuk menambahkan Data Aset yang akan anda beli.
11. Inputkan Nama Aset dan Satuan dari Aset. Lalu klik Simpan
12. Inputkan Jumlah dan Harga Satuan dari Aset yang anda beli.
13. Klik Icon Disket Untuk menyimpan data Pembelian Aset anda. Lalu pilih OK.
14. Akan Muncul Nota Pembelian Aset anda. Dengan ini Pembelian Aset tanpa Penyusutan anda sudah terdaftar pada Sistem.
Berikut adalah jurnal dari Pembelian Aset Tanah yang telah kami inputkan
II. Menginputkan Aset dengan Penyusutan
Aset dengan Penyusutan adalah Aset yang memiliki Nilai Buku yang akan berkurang (mengalami penyusutan) setiap bulannya sampai Nilai Buku dari Aset tersebut menjadi nol. Contoh dari Aset dengan Penyusutan adalah Peralatan, Mesin, Kendaraan dan lain lain
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Akses kembali Laman Pembelian Aset, Isilah Informasi dari Aset tersebut pada Kolom-Kolom yang tersedia. Aset yang kami inputkan sebagai contoh adalah Traktror Quick yang akan masuk sebagai Aset Mesin dan Peralatan
Sesuaikan dengan Informasi Aset yang anda hendak inputkan
2. Selanjutnya pada Sifat Aset, hilangkan centang pada Opsi Tanpa Penyusutan, Akan muncul 3 Kolom baru pada bagian bawah
3. Inputkan Akun Akumulasi Penyusutan. Karena Aset yang kami inputkan adalah berupa Mesin dan Peralatan maka kami juga harus membuat dan menggunakan Akun Akumulasi Penyusutan Mesin dan Peralatan.
Bila anda belum memiliki Akun Akumulasi Penyusutan yang sesuai dengan kategori Aset yang anda inputkan, buatlah Akun baru dengan mengklik tombol Plus
4. Ketikan nama dari Akun Akumulasi Penyusutan yang anda hendak gunakan, lalu klik Simpan.
5. Pilih Akun Akumulasi Aset yang anda sudah buat sebelumnya.
6. Lalu pilih Akun Beban Penyusutan yang sesuai dengan kategori Aset yang anda inputkan
7. Selanjutnya pilih Metoda Penyusutan, untuk saat ini metoda yang dapat digunakan adalah Garis Lurus
8. Inputkan Nama Aset anda pada kolom Daftar Barang, klik icon Plus untuk menambahkan Data Aset anda.
9. Inputkan Nama Aset dan Satuannya. Lalu Klik SImpan
10. Inputkan Umur dari Aset anda, Jumlah, dan juga Harga Satuan
11. Simpan data Pembelian Aset anda dengan mengklik Ikon Disket pada bagian sebelah kiri.
12. Setelah tersimpan, Nota Pembelian Aset akan muncul.
Berikut adalah jurnal dari Pembelian Aset Traktor yang telah kami inputkan sebelumnya.
III. Menginputkan Aset yang sudah Tersusut
Aset yang sudah Tersusut adalah Aset yang anda sudah miliki sebelumnya, pada saat anda belum menggunakan Sistem dan sudah mengalami penyusutan disaat anda hendak menginputkan Aset tersebut kedalam Sistem
Menginputkan Aset yang sudah Tersusut memiliki langkah yang sama persis sebelumnya seperti menginputkan Aset dengan Penyusutan perbedaannya hanya pada penginputan Nilai Susut Saat Ini
Langkah-langkah adalah sebagai berikut :
1. Akses Laman Pembelian Aset, Inputkan informasi mengenai Aset yang hendak anda inputkan. Sebagai contoh, kami menginputkan Aset berupa Mobil yang sudah mengalami penyusutan selama 3 bulan
2. Pilih Kas, Gunakan Modal Awal agar tidak mengurangi Saldo Kas
NOTE : Gunakan Modal Awal bila Aset sudah dibeli terlebih dahulu sebelum menggunakan Sistem, Tujuannya agar tidak mengurangi Saldo Kas saat ini.
3. Inputkan Nama Aset, Umur Aset, Jumlah, dan Harga Satuan
4. Masukan Nilai Penyusutan pada Kolom Nilai Tersusut
Untuk mengetahui Nilai Susut perbulan, anda dapat menggunakan Metoda Garis Lurus, yaitu Harga dibagi Umur Aset
Contoh : Harga Aset = Rp. 500,000,000, Umur Aset = 120 Bulan
Nilai Susut perbulan = 500000000/120 = Rp. 4,166,666
Karena Mobil yang kami inputkan berikut sudah tersusut selama 3 Bulan, maka Nilai Tersusut nya adalah Rp. 4,166,666 x 3 = Rp. 12,500,000
5. Simpan Pembelian Aset dengan mengklik Icon Disket.
6. Berikut adalah Nota dari Pembelian Aset yang baru saja kami inputkan.
Berikut adalah jurnal dari Pembelian Aset Kendaraan mobil yang telah kami inputkan sebelumnya.
IV. Melihat Laporan Neraca
Selanjutnya kami akan menampilkan Laporan Neraca setelah Pembelian Aset diinputkan pada Sistem
1. Laporan Neraca dapat diakses pada Akunting > Laporan > Neraca
2. Pada Neraca tercatat :
Aset Tanah Rp. 250,000,000 (Akibat Pembelian Aset)
Aset Kendaraan : Rp. 500,000,000 (Akibat Pembelian Aset)
Aset Mesin : Rp. 30,000,000 (Akibat Pembelian Aset)
Akumulasi Aset Kendaraan : Rp. 12,500,000 (Akibat Penyusutan yang dinputkan pada saat Pembelian Aset Kendaraan)
D. Melihat Daftar Data Aset
Pada bagan berikut, kami akan menampilkan Penyusutan yang terjadi pada Aset-Aset yang sudah kami inputkan sebelumnya, Setelah 1 Bulan berlalu.
Kami akan menampilkan Detailnya pada Daftar Aset, Jurnal, Laporan Neraca dan Laporan Laba Rugi.
Detail dari Seluruh Aset yang sudah anda inputkan dapat dilihat pada Daftar Aset
1. Akses Akunting > Aset > Daftar Aset
2. Daftar Data Aset akan tampil. Klik Lihat untuk menampilkan detail dari Aset.
Dapat dilihat Nilai Buku dari Aset sudah berkurang kecuali Aset Tanah, karena Aset Tanah tidak mengalami Penyusutan
3. Selanjutnya, anda dapat melihat nilai dari aset anda pada Tab Nilai Aset
4. Anda dapat melihat Stok dari Aset anda pada Aktifitas Stok
5. Terakhir, anda dapat melihat penyusutan yang sudah terjadi pada Aset anda pad Tab Aktifitas Penyusutan
E. Melihat Penyusutan Aset Pada Jurnal, Laporan Neraca dan Laba Rugi
Penyusutan akan otomatis tercatat pada Jurnal, pada Laporan Neraca sebagai Akumulasi Penyusutan, dan pada Laporan Laba Rugi sebagai Beban Penyusutan
I. Melihat Penyusutan Aset Pada Jurnal
1. Akses Jurnal > Manajemen Data
2. Pada Jurnal tecatat Penyusutan pada Aset Traktor dan Aset Mobil. Klik Lihat untuk menampilkan detail Jurnal tersebut.
3. Pada Aset Kendaraan ( Honda CRV ), Penyusutan menyebabkan penambahan Beban dan Akumulasi Penyusutan Aset Kendaraan
II. Melihat Penyusutan Aset Laporan Neraca
1. Akses Akunting > Laporan > Neraca
2. Pada Neraca terjadi penambahan pada Akumulasi Aset Kendaraan dan Akumulasi Aset mesin akibat Penyusutan dari Aset,
III. Melihat Penyusutan Aset Pada Laporan Laba Rugi
1. Akses Akunting > Laporan > Laba Rugi
2. Penyusutan Bulan ini akan masuk ke Akun Beban Penyusutan
Pada Beban Penyusutan Kendaraan tercatat Rp. 4,166,666 (Penyusutan Aset Honda CRV)
Pada Beban Penyusutan Mesin tercatat Rp. 500,000 (Penyusutan Aset Traktor Quick)
Sekian tutorial " Pengelolaan & Pembelian Aset pada ERZAP " dari kami, dan jika dirasa ada pertanyaan lebih lanjut anda bisa langsung menghubungi kami pada kontak yang telah disediakan pada halaman ERZ4P, Terima Kasih.
Belum punya akun ERZ4P ? daftarkan usaha anda sekarang juga.