Jangan Salah Strategi! Ini Jenis-jenis Pricing Strategy yang Dapat Anda Pilih!
PRICING STRATEGY
Pricing strategy merupakan strategi perusahaan dalam menentukan harga barang atau jasa yang mereka tawarkan. Pricing strategy berbicara tentang bagaimana perusahaan mempertimbangkan berbagai aspek sebelum menetapkan harga baik untuk konsumen akhir secara langsung maupun perantara seperti retailers dan wholesaler. Penting bagi perusahaan untuk memutuskan harga terbaik sebab terdapat faktor WTP (Willingness to Pay) dan price floor yang harus diperhatikan perusahaan. Willingness to pay ialah harga maksimum yang bersedia dibayarkan oleh konsumen sedangkan price flow sedangkan price floor merujuk pada harga minimum yang tidak boleh dilewati guna menghindari. Strategi penetapan harga oleh perusahaan juga bergantung pada tujuan dan situasi perusahaan. Berikut pembagian jenis-jenis pricing strategy berdasarkan kategori tertentu.
JENIS-JENIS PRICING STRATEGY
1. New-Product Pricing Strategies
- Market Skimming Pricing : strategi ini biasanya diterapkan oleh perusahaan di industri teknologi dengan produk ponsel, laptop, televisi dan kulkas. Sebab, biasanya terdapat peningkatan performa dan inovasi yang lebih baik sehingga kelebihan tersebutlah yang membuat harganya tinggi di awal.
- Market Penetration Pricing : strategi penetrasi harga dilakukan oleh perusahaan FMCG (Fast-Moving Consumer Goods) yang memproduksi barang-barang kebutuhan rumah tangga karena pasar tersebut sensitif terhadap harga. Strategi dilakukan dengan cara menetapkan harga rendah di awal untuk memancing konsumen dan menjangkau pasar yang luas dalam waktu singkat.
2. Product Mix Pricing Strategies
- Product Line Pricing : menetapkan harga yang berbeda untuk lini produk yang sama. Strategi ini dapat ditemukan di berbagai jenis produk. Contohnya pada iPhone yang memiliki versi biasa, pro, dan pro max atau conditioner Pantene yang membedakan harga berdasarkan manfaat dari conditioner-nya.
- Optional-Product Pricing : harga ini ditetapkan untuk produk yang berfungsi sebagai “tambahan” atas produk utamanya. Sifatnya adalah opsional, artinya konsumen bisa memilih untuk menambah biaya maupun tidak.
- Captive-Product Pricing : pada jenis strategi sebelumnya, konsumen masih memiliki pilihan untuk memilih apakah produk tambahan tersebut ingin dibeli atau tidak. Namun, captive-product pricing secara tidak langsung mewajibkan konsumen untuk membelinya juga. Misalnya ketika menyewa apartemen, harga apartemen belum termasuk biaya parkir, maintenance, listrik dan air. Komponen lain selain unit apartemen tersebut mau tidak mau dibayar terpisah oleh konsumen.
- By-product Pricing : strategi by-product pricing diterapkan pada produk sisa hasil produksi. Ketika ada limbah yang masih bisa diolah kembali, perusahaan akan menjual produk olahan tersebut dengan harga yang lebih murah untuk mengoptimalkan pendapatan dan sumber daya.
- Product Bundle Pricing : strategi ini digunakan untuk jenis produk yang dijual bersamaan dengan produk lainnya dalam paket yang sama (bundling). Adanya bundling ini membuat konsumen merasa diuntungnkan karena harga satuannya biasanya lebih mahal dibandingkan membeli paket tersebut.
Anda mungkin tertarik Peran Penting Millenial dalam Mengetahui Pajak
3. Price Adjustment Strategies
a. Discount and Allowance Pricing : strategi diskon dan allowance dibagi lagi menjadi beberapa jenis berikut.
-
Discount:
-
Cash Discount : contoh cash discount misalnya sebuah perusahaan dagang memberikan piutang kepada konsumennya dengan ketentuan 2/10 n/30. Apabila konsumen membayar lebih dulu sebelum tanggal 10, konsumen mendapatkan diskon sebesar 2%.
-
Quantity Discount : semakin besar kuantitas barang yang dibeli, semakin besar pula diskon yang didapatkan.
-
Functional Discount : terdapat diskon bagi konsumen yang tergabung sebagai member.
-
Seasonal Discount : strategi musiman dapat dilihat setelah tren atau musim sebuah produk sudah berlalu.
-
-
Allowance
-
Threat-In Allowance : tukar tambah
-
Promotional Allowance : membuat program penjualan seperti kepada retailer dengan menyediakan spanduk promosi pada toko-toko yang mengikuti program tersebut.
-
b. Segmented Pricing menerapkan harga yang berbeda untuk produk yang sama. Perbedaan dengan product-line pricing adalah, produk atau layanan yang ditawarkan di sini benar-benar sama. Perbedaan harga tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal berikut.
-
Customer Segment Pricing : harga berbeda tiap konsumen. Misalnya berdasarkan usia seperti di tempat wisata. Biasanya harga dibedakan untuk orang dewasa dan anak-anak.
- Product Form Pricing : harga dibedakan berdasarkan bentuk produk. Misalnya air mineral dengan bentuk botol, gelas, dan galon.
- Location Pricing : penerapan harga berbeda untuk lokasi yang berbeda dapat disebabkan adanya perbedaan biaya transportasi dan akomodasi dalam proses distribusi. Contohnya harga buku untuk di Pulau Jawa dan di Luar Jawa yang berbeda.
- Time Pricing : harga yang ditetapkan berbeda berdasarkan waktu transaksi seperti harga tiket bioskop. Harga hari kerja biasanya lebih murah dibandingkan harga saat hari libur
c. Psychological Pricing : melihat harga berdasarkan kategori pengalaman berikut.
- Reference pricing : perusahaan berasumsi konsumen telah memiliki pengalaman konsumenan sebelumnya sehingga mengambilnya sebagai patokan penentu harga.
-
Noting current pricing : memperhatikan harga pasar di masa sekarang.
-
Remembering past prices : perbedaan harga barang yang sama dari perusahaan yang sama. Apabila harga berubah dan konsumen mengingat harga terdahulu maka mereka akan berpikir dua kali untuk membeli terlebih jika harganya menjadi lebih mahal.
-
Assessing the buying situation : melihat harga barang saat ini. Apabila barang Anda diletakkan bersebelahan dengan kompetitor yang memiliki harga lebih murah, konsumen akan berpaling terutama jika produk tersebut dinggap sebagai high involvement product.
d. Promotional Pricing : promotional pricing terdiri dari beberapa strategi yaitu sebagai berikut.
-
Discount : pengurangan harga untuk periode tertentu. Apabila Anda menggunakan software ERP seperti milik ERZAP, Anda dapat mengatur diskon sesuai periode yang ditentukan sehingga tidak perlu mengubahnya secara manual di kemudian hari.
-
Special Event Pricing : harga khusus barang atau layanan tertentu berdasarjan periode, musim, dan hari spesial.
-
Cash Rebates : pemberian diskon hanya di hari tertentu dalam periode yang lebih singkat, umumnya hanya sehari.
-
Low-Interest Financing, longer warrantees, free maintenance : contohnya performa bisnis otomotif yang cukup terdampak pandemi sehingga memberikan cicilan bunga rendah, garansi mobil yang lebih lama dan fasilitas lainnya untuk konsumen.
e. Geographic Pricing:
-
FOB-Origin : harga tidak termasuk ongkir karena ongkir dibayar oleh konsumen.
-
Uniformed-delivered pricing : harga sama tanpa mempedulikan letak geografis/lokasinya.
-
Zone Pricing : penetapan harga berdasarkan zona tertentu, misalnya zona waktu WIB, WITA, dan WIT.
-
Basing-point pricing : harga ditentukan berdasarkan base point suatu bisnis.
-
Freight-absorption pricing : subsidi ongkos kirim oleh penjual sehingga pembeli tidak perlu mengeluarkan biaya ongkir.
-
Dynamic Pricing : harga menyesuaikan situasi, tren, dan musim tertentu.
-
International Pricing : penentuan harga internasional ditentukan oleh beberapa faktor regional suatu negara tujuan mencakup situasi ekonomi, situasi kompetitif, hukum dan regulasi yang berlaku, infrastruktur, dan company marketing objectives.
MUDAH UBAH HARGA DENGAN ERZAP ERP
Menetapkan dan mengubah harga setiap dapat menghabiskan waktu Anda sebagai pemilik bisnis padahal waktu tersebut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan lainnya. Karenanya, dibutuhkan sistem ERP guna mendukung manajemen bisnis yang lebih baik. Adanya sistem ERP akan memudahkan dan mempercepat proses perubahan informasi data produk baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Anda bahkan dapat mengatur harga atau diskon promosi tertentu sesuai periode tanggal dan waktu di back office.
Fitur tersebut tentunya akan memudahkan Anda mengelola bisnis sebab data harga dan informasi lainnya pada mesin POS akan otomatis menyesuaikan dengan back office. Pengelolaan bisnis yang terotomatisasi seperti ini memudahkan Anda mengalokasikan waktu untuk aspek bisnis lainnya agar terus berkembang. Temukan manfaat penggunaan ERP lainnya di sini.
Free Trial 14 Hari tanpa Kartu Kredit