Jangan Salah Gerak! Ketahui Etika-etika Bisnis Berikut
Mengenal Etika dalam Bisnis
Melansir Kompas, Etika dalam bisnis merupakan kegiatan perusahaan menjaga hubungan dengan pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan menjalankan usaha seperti perusahaan, individu, masyarakat dan pihak lainnya. Tedapat 4 teori yang menjadi dasar etika bisnis.
- Utilitarian: Utilitarian adalah teori yang dikembangkan oleh seorang filsuf dari Inggris, Jeremy Bentham (1748-1832). Menurut teori ini, sebuah bisnis dikatakan beretika (baik) apabila dapat memberikan manfaat kepada lingkungan sekitar.
- Deontologi: Tokoh yang kerap dikaitkan dengan teori ini adalah Immanuel Kant (1724-1804). Berdasarkan teori deontology, bisnis yang baik bukan dinilai dari tujuan atau hasilnya melainkan dari kepatuhan atas peraturan yang berlaku.
- Teori Hak: Teori Hak menjelaskan bahwa bisnis harus mengakui hak setiap pihak yang terlibat sehingga tidak boleh ada pihak yang dikorbankan demi tercapainya tujuan bisnis.
- Teori Keutamaan: Teori keutamaan dalam bisnis dilihat dari sikap seorang individu. Apakah dia jujur, ramah, adil, ataupun mempraktikkan sikap-sikap yang dipandang sebagai sifat baik lainnya.
Cara Organisasi Mendukung Bisnis yang Beretika
Perusahaan dan pihak yang terlibat di dalamnya sebagai satu organisasi dapat mendukung bisnis yang beretika dengan melakukan hal-hal berikut.
1. Leading by Example
Pernahkah Anda melihat tayangan di TV maupun media sosial mengenai program CSR (Corporate Social Responsibility) yang dijalankan perusahaan-perusahaan tertentu? Hal tersebut dapat menjadi contoh bagi pihak lain bahwa sekalipun mereka berbisnis untuk mencapai tujuan organisasinya sendiri, mereka tidak melupakan lingkungan sekitar dengan cara melaksanakan CSR. Selain CSR, dalam internal perusahaan juga dapat diterapkan oleh atasan yang memberikan contoh kepada bawahan tentang cara bersikap dan menghargai orang lain.
2. Offering ethics
Perusahaan dapat mengadakan training berupa kelas etika bagi karyawannya sehingga mereka lebih memahami prinsip-prinsip etika. Kelas ini merupakan salah satu bentuk investasi Sumber Daya Manusia, sebab ketika karyawannya mampu menunjukkan sikap yang beretika artinya mereka mampu melakukan poin pertama, yakni Leading by Example.
3. Establishing a formal code
Kode formal yang dimaksud adalah menetapkan kode etik perusahaan. Adanya kode etik akan membantu perusahaan dalam menjalankan bisnis sesuai etika dan membangun citra yang baik. Kode etik dapat disesuaikan dengan kebijakan pemerintah setempat dan juga kewajiban perusahaan.
4. Making the right decision
Sebelum mengambil keputusan, perusahaan harus selalu mempertimbangkan berbagai hal agar keputusan yang diambil tepat dan sebisa mungkin tidak merugikan pihak manapun. Karenanya, penting bagi perusahaan untuk meminta feedback dari berbagai pihak sehingga tidak salah langkah ketika mengambil keputusan tertentu.
5. The newspaper of social meda test
Apabila perusahaan sudah menjalankan keputusan yang dibuat, perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui efektivitas dan dampaknya.
Baca juga Baru! Promosi Bisnis Dengan WhatsApp Community untuk Bisnis UMKM!
Prinsip-prinsip Etika Bisnis Menurut Sonny Keraf (1998)
Berikut beberapa prinsip etika bisnis yang perlu diperhatikan perusahaan,
- Prinsip Otonomi : prinsip otonomi berkaitan dengan pengambilan keputusan perusahaan. Perusahaan harus memastikan bahwa keputusan yang diambil merupakan keputusan terbaik bagi semua pihak.
- Prinsip Kejujuran : salah satu praktik kejujuran dalam bisnis adalah tidak memberikan angan-angan berlebih kepada konsumen. Selain membuat konsumen berekspektasi terlalu tinggi, mendapatkan keuntungan dari kebohongan juga tidak beretika.
- Prinsip Keadilan : adil yang dimaksud adalah bersikap terbuka dengan memberikan kesempatan bagi setiap pihak yang terlihat untuk mengutarakan pendapatnya.
- Prinsip Saling Menguntungkan : bisnis yang beretika dan memegang prinsip ini ditandai dengan adanya hubungan baik antara pihak eksternal dengan internal perusahaan karena saling menguntungkan. 5. Prinsip Integritas Moral : prinsip ini berkaitan dengan prinsip sebelumnya. Seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan bisnis harus menjunjung integritas sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.
Apa itu CSR dan Kaitannya dengan Etika Bisnis?
CSR merupakan singkatan dari Corporate Social Responsibility yang memiliki arti tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya baik kehidupan masyarakat maupun komunitas.
- Economic Responsibility : ketika menjalankan sebuah bisnis, perusahaan tentunya memiliki tujuan untuk mendapatkan profit. Penghasilan tersebut kemudian wajib digunakan untuk memenuhi tanggung jawabnya yang paling pertama, yaitu tanggung jawab ekonomi. Tanggung jawab tersebut diimplementasi dengan membayar gaji karyawan tepat waktu dan menutupi biaya yang dikeluarkan.
- Legal Responsibility : Perusahaan harus mampu mempertanggung jawabkan legalitas usahanya termasuk sumber profit yang didapatkan. Perusahaan yang dapat mempertanggung jawabkan hal ini maka dinilai telah menjalankan tanggung jawab legalnya.
- Ethical Responsibility : Tidak hanya menjalankan bisnis berdasarkan hukum yang berlaku, perusahaan juga harus memastikan etika bisnisnya. Apabila perusahaan dapat menjalankan bisnis sesuai etika, perusahaan dikatakan sudah menjalankan tanggung jawab etis.
- Philantropic Responsibility : Tanggung jawab filantropi bermakna perusahaan memberikan kontribusi lebih kepada masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup mereka agar menjadi lebih baik.
Bisnis Lebih Mudah Diatur dengan ERZAP ERP!
ERZAP menyediakan beberapa modul untuk membantu para pebisnis mengelola bisnis mereka. Modul-modul tersebut, antara lain:
- Modul Manajemen Produk: melalui modul ini, Anda dapat menginput data produk secara rinci dan data tersebut akan terintegrasi dengan modul lainnya sehingga manajemen bisnis menjadi lebih efisien.
- Modul Pelanggan (CRM): pelanggan merupakan fokus utama sebuah bisnis yang juga menjadi penentu kelangsungan bisnis/. Memahami kebutuhan tersebut, modul pelanggan ERZAP dilengkapi fitur-fitur yang dapat membantu Anda menyusun program loyalitas konsumen
- Modul Inventory: modul ini dapat membantu Anda mengecek stok yang tersisa. Tidak hanya di satu toko, tetapi juga stok pad aoutlet dan gudang yang berbeda.
- Modul Pembelian: bingung mencari history pembelian dari supplier? Modul ini dapat membantu Anda merekap laporan pembelian disertai potongan, jenis pembelian konsinyasi, mencetak faktur pajak, dan kebutuhan lainnya!
- Modul Penjualan: adanya modul ini dapat mempermudah Anda menyusun laporan akunting sebab transaksi yang terjadi pada mesin POS ERZAP terintegrasi dengan Modul Penjualan ini dan tercatat otomatis sehingga laporan akunting tinggal menyesuaikan.
- Modul Akunting: modul Akunting ERZAP dapat menunjukkan laporan-laporan akunting yang terperinci sesuai dengan Standar Akunting Keuangan.
- Modul Pegawai (HRM): dengan modul ini, mengurus absensi dan payroll menjadi lebih mudah dan cepat sehingga tanggung jawab etika bisnis seperti economic responsibility dapat terpenuhi.
- Modul Promosi: sudah punya timeline promosi produk berupa diskon, hadiah, dan promosi lainnya? Modul ini akan memudahkan Anda mengatur jadwal promosi sehingga dapat berjalan otomatis ketika waktunya tiba,
Penggunaan modul-modul tersebut membantu pebisnis untuk mengehemat waktu dan tenaga karena dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis masing-masing dan sudah mencakup departemen-departemen fundamental yang ada pada sebuah bisnis. Tidak hanya itu, modul seperti pegawai dan menu faktur pajak juga membantu Anda dalam memenuhi 4 tanggung jawab yang disebutkan sebelumnya. Tepatnya dalam memenuhi tanggung jawab ekonomi dengan membayar gaji karyawan tepat waktu sesuai kinerjanya dan tanggung jawab legal berkaitan dengan kewajiban membayar pajak. ERZAP memiliki fitur pendukung pembayaran pajak, seperti penerbitan CSV Faktur Pajak sehingga CSV tersebut tinggal Anda import pada aplikasi e-Faktur,
Wujudkan Manajemen Bisnis yang Lebih Baik dengan ERZAP ERP!
Free Trial 14 Hari tanpa Kartu Kredit